Soul Mechanic Review Drama Korea Mental Health Issue: Dunia Psikiatri

Annyeonghaseyo yeorobun, akhirnya aku nulis blog lagi. 

Wow, Skripsi dengan drama Korea emang gak bisa aku pisahkan sepertinya. Karena, nyatanya walaupun lagi di masa tengah menyusun skripsi, aku tetap meluangkan waktuku untuk menonton drama Korea. Mengutip dari ucapan Raditya Dika, "Untuk menjaga kewarasanku, aku melakukan hal yang disukai penonton dan juga tetap melakukan hal apa yang kusukai". Kira-kira begitulah ucapannya. Dan aku sedang menerapkan itu dalam hidupku. 

Yup, daripada kebanyakan cincong, dari judulnya udah pada tahu dong ya, hari ini aku akan mengulas drama Korea berjudul Soul Mechanic atau yang mempunyai judul lainnya yaitu Fix You. Sebuah drama Korea yang dibintangi oleh Jung So-Min dan Shin Ha Kyun. Kalau kamu mengikutiku di akun Twitterku, pasti sering lihat juga aku sering nge-tweet tentang drama ini selama aku menontonnya. Ya, btw aku memang menontonnya saat drama ini sudah memiliki sekitar 12 episode. Akhir-akhir ini aku lebih suka menonton drama maraton ketimbang drama on going. Jadi, mesti sabar nunggu drama tersebut memiliki setidaknya 10 episode untuk dapat aku ikuti. 

Duh, makin gak kelar-kelar intro-nya nih, haha.


Judul: Soul Mechanic / Fix You
Durasi: 30 menit/ 32 episode
Rilis: 06 Mei 2020 s/d 25 Juni 2020
Pemain: 1. Jung So-Min sebagai Han Woo Joo
              2. Shin Ha-Kyun  sebagai Lee Si Joon (Dokter Lee)
              3. Park Ye-Jin sebagai Ji Young Won
              4. Joo Min-Kyung sebagai Kong Ji Sun (Teman Woo Joo)
              5. Tae In-Ho sebagai In Dong Hyuk (Dokter In)  

Sinopsis: Bercerita tentang para psikiater yang lebih percaya "penyembuhan" daripada "pengobatan" untuk pasiennya. Lee Shi-joon (Shin Ha-kyun) adalah seorang psikiater yang akan melakukan apa saja untuk merawat pasiennya, sedangkan Han Woo-joo (Jung So-min) adalah seorang aktris musikal yang sedang naik daun, ia juga merupakan pasien Shi-joon.

Sebelum bahas ke dramanya, Hei, aku mau bilang Jung So Min di sini cantik banget! Karena drama dia di sebelum-sebelumnya dengan rambut pendek, di sini dia mengingatkan aku dengan rambutnya yang panjang sebagai Oh Hani di drama Naughty Kiss. Dan style fashion yang ia gunakan cukup menarik perhatian buatku. Bajunya lucu-lucu, tolong aku gemesh haha.


Oiya, mungkin banyak yang gak begitu tertarik dengan drama ini karena pemain cowok utamanya udah ahjussi?? Tapi, aku tipe penonton yang menyukai karakter seorang tokoh yang dibangun dalam sebuah cerita atau drama. Makanya, aku pribadi sih gak masalah. Seperti Lee Byung Hun di drama Mr. Sunshine. Karena Shin Ha Kyun sendiri untuk akting gak perlu diragukan lah ya. Apalagi karakter yang dibangun buat aku jatuh hati. Untuk beberapa scene romance antara Han Woo Joo dengan Dokter Lee cukup bikin gemes kok. Malah jauh dari kata cheesy dan keliatan dewasa. Karena skinship nya juga banter-banter paling pegangan tangan dan ppoppo, eh gimana sih nulis ciuman dalam bahasa Korea yang cuma kiss biasa? haha. 

Banyak kalimat yang sangat qouteable dari drama ini. 
Seperti beberapa kutipan di bawah ini yang langsung aku catat saat menontonnya. Actually, aku update di Twitter sih, hehe.

Kita semua mengidap penyakit tertentu. Kita hanya belum didiagnosis. Gangguan psikis bukanlah karakteristik. Itu kondisi seseorang
 
Hanya karena kamu bukan siapa-siapa. Bukan berarti kamu gagal dalam hidup
 
Tidak ada yang mau mati di dunia ini. Orang-orang memilih kematian bukan karena mereka ingin mati, tapi karena mereka ingin mengakhiri rasa sakit

Saat kamu menonton drama ini, kamu akan disuguhi oleh berbagai macam penyakit psikologis dengan istilah-istilahnya masing-masing. Ada beberapa nama penyakit yang sampai saat ini masih aku ingat istilah sebutannya serta gejalanya. 

1. Voyeurism Syndrome, yaitu kalau yang kuartikan dalam drama tersebut adalah orang-orang yang mempunyai keinginan hasrat seksual yang tinggi. Jadi, orang-orang ini senang melihat perempuan-perempuan seksi dengan mengunggahnya di sebuah situs p*rn* online. Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat pengertiannya lewat buku atau you know google, right?

sangat disayangkan, menurutku penyakit ini kurang di-explore lebih dalam. Pada akhirnya orang-orang tersebut yang katanya ingin diobati tapi berakhir di penjara. Ya, aku tahu itu ganjaran setimpal untuk mereka. Hanya aja, mungkin kalau orang-orang yang menonton drama tersebut dan merasakan bahwa mereka mengidap hal tersebut siapa tahu bisa mengetahui bagaimana cara mengatasinya. 
 
2. Tourette Syndrome, merupakan gangguan sistem saraf yang menyebabkan gerakan berulang/suara yang tidak diinginkan. (Sumber Google). 

tapi, kalau kamu engeh dengan drama Korea berjudul It's Okay That's Love tahun 2014 silam, dimana sama-sama drama yang membahas dunia psikiater. Tokoh yang diperankan oleh Kwang Soo juga mengidap penyakit tourette. 

Sementara di drama IOTL Lee Kwang Soo seakan gak bisa diobati dan gejalanya terus kambuh, sometime. Sedangkan, di drama ini bapak calon menteri tersebut masih bisa mengobati gejalanya. Mungkin karena masih gejala, jadi bisa diobati. Yaitu dengan cara bapak tersebut menyadari kapan kepalanya akan menengok ke samping terus-menerus. Ia buru-buru mencegahnya dengan mendorong kepalanya ke arah yang berlawanan. Walau harus dibarengi minum obat dan pada akhirnya penyakit tersebut sembuh karena dirinya sendiri mau berdamai dengan rasa bersalahnya.

3. Gangguan Kepribadian Ambang, aku gak tahu penyakit ini seperti apa tepatnya. Tapi, yang kusaksikan dari drama ini Han Woo Joo selalu tidak bisa mengontrol emosinya bahkan untuk hal kecil. Amarahnya selalu meledak-ledak. 

sampai aku berpikir dipertengahan episode, aku selalu bertanya-tanya. Jika karakter Han Woo Joo yang suka meledak-ledak dengan amarahnya disebabkan oleh penyakit psikologis yang ia idap, lalu aku selalu membayangkan dan menebak-nebak, bagaimana sifat aslinya? Namun, ternyata di beberapa episode terakhir pertanyaanku terjawab. Saat itu Han Woo Joo bertanya pada Dokter Lee, “apakah aku banyak berubah?”. Dokter Lee menjawab, “Kamu sejak awal memang selalu begitu. Hanya aja sifatmu itu tersembunyi”. Dan, yeah, aku merasakannya. Han Woo Joo enggak semenyebalkan itu kala ia mulai bisa mengendalikan amarahnya yang seringkali meledak-ledak.



Selain kisah cinta antara Dokter Lee dan Han Woo Joo, aku menyukai side romance antara Ji Sun (sahabat Woo Joo) dengan  Noh Woo Jung (Ahn Dong Goo). Romansanya ngalir gitu aja. Gak yang lebay tapi manis. Walau scenenya gak sebanyak pemeran utama pastinya. Sweet aja gitu liatnya.

Gak cuma itu, di sini aku juga gak luput memperhatikan Dokter In. Dia digambarkan sebagai sahabatnya Lee Si Joon dan Jo Young Won, dimana aku tahu betul gak mudah buat dia sampai bisa di titik itu dalam kariernya. Mungkin di awal-awal kamu yang menonton juga merasakan, sebenernya karakter dia tuh jahat atau enggak sih?

Cuma, salah satunya yang aku pelajari dari Dokter In adalah Dokter In itu, sebenernya gak jahat? Gak bisa menyalahkan dia juga, terkadang. Jadi teringat, dalam dunia kerja tuh, kita udah berusaha yang terbaik kok. Cuma, bukan salah Dokter Lee juga kalau dia lebih kompeten dari Dokter In. Sama kayak di kehidupan kita. Karena orang lain yang terlihat lebih kompeten, kita jadi terlihat gak berguna. Tapi, kita gak bisa menyalahkan siapa-siapa juga. Bahkan orang lain atau diri sendiri. 

Di empat episode menuju akhir drama ini makin membuatku tersentuh. Rasanya, sayang aja kok ya drama ini ratingnya makin akhir malah makin menurun. Padahal dramanya bagus dan cukup bikin hangat saat menontonnya. Banyak hal baru yang aku pelajari. Ini bukan sekedar tentang percintaan antara pasien pengidap gangguan kepribadian dengan dokter psikiaternya aja. Tapi, lebih dari itu drama ini banyak memberi warna untuk kamu-kamu semua yang sedang berjuang hidup dengan sekelumit permasalahan yang bisa aja bikin stres. 

Yup, kayaknya aku sudahi aja ulasan drama kali ini. Untuk kamu yang juga sudah menontonnya, boleh dong berbagi suka citanya selama menonton drama ini? Dengan senang hati akan aku baca dan kita bisa tukar pikiran satu sama lain. Atau yang belum menonton dramanya, gak ada salahnya buat ditonton. Karena cukup worth it dan gak menyia-nyiakan waktumu untuk menontonnyaa. Seperti yang aku bilang. Banyak hal yang bisa kamu pelajari dari sini. 

akhiru kalam, annyeong. Terima kasih sudah membaca hingga akhir. Sampai bertemu di ulasan atau tulisanku lainnya. 

Comments