Review Film Horor Tujuh Bidadari Menang di Setting Luar Negeri doang?

Hahaii, baru tadi pagi aku nulis di blog ini. Maklum emang lagi libur kuliah gitu, jadi daripada gak ada kerjaan di rumah dan banyak waktu luang kupakai aja untuk nulis blog lagi. Ya, ya, kali ini masih sama. Aku bakal review film. Cuma film yang ini dateng dari Indonesia.

Film yang diproduksi oleh Triple A Films dan bekerja sama dengan State Government of Victoria, Australia. Film ini dibintangi oleh Dara Warganegara, Lia Waode, Brigitta Cynthia (Gigi eks Cherrybelle),  Camelia Putri, Sallini Rengganis,  Gabriella Desta dan Ade Ayu Agustin.

Jadi gue mau cerita sedikit. Hari minggu lalu tanggal 4 November 2018 gue dan sahabat gue niat pengen main aja di Mall. Buat hangout di hari libur sekalian melepas rindu karena kita udah jarang main. Fyi, gue dan sahabat gue ini satu SMA dan sebenarnya satu kampus juga. Cuma ya gitu, karena mengambil jurusan yang berbeda jadi jarang ketemu gitu.

Awalnya kami cuma ngobrol ngalor-ngidul ya biasalah urusan cewek kalo udah ketemu sahabat gimana. Ada aja yang diomongin. Hingga akhirnya tercetuslah ajakan gue buat nonton bareng dia. Kami gak ada ekspektasi apa-apa, emang gak kepengen nonton juga niatnya buat ketemu.

Singkat cerita, sampailah kami di bioskop XXI daerah Cijantung, Jakarta timur. Disitu terpampang lah empat layar film yang sedang tayang. Pertama ada film Barat yang entah gue lupa apa judulnya, intinya kami gak tertarik nonton itu. Dan satu lagi film horor Asih, tapi karena temen yang gue ajak itu udah nonton. So, tinggal Dear Nathan Hello Salma dan Tujuh Bidadari aja. Akhirnya kami putuskan buat lebih milih nonton film Tujuh Bidadari, ya karena temen gue itu kurang sreg kalo nonton Romansa anak remaja gitu. Kalo gue pribadi sih, gak ada masalah, pikir gue yang penting gue nonton deh wkakk.

Ee, ini parah jadi curhat gue. Oke, next langsung aja kita lihat trailernya dulu yuk. Kalian bisa tonton trailernya disini.

Setelah nonton trailernya, berikut kita simak sinopsis filmnya.

Band terkenal dari Indonesia beranggotakan: Stella (Dara Warganegara), Carla (Gabriella Desta), Dian (Lia WaOde), Anggun (Salini Rengganis), Amy (Adeayu Sudrajat), Tari (Camelia Putri) & Mika (Brigitta cynthia) datang berlibur ke Melbourne Australia dan berkenalan dengan seorang penyanyi lokal bernama Mark.

Mark membawa 7B ke Aradale Lunatic Asylum, bekas rumah sakit jiwa angker yang menyimpan sejarah kelam dan mengerikan. Di tengah keadaan genting penuh keanehan, terkuak satu persatu rahasia dibalik tembok tebal yang telah ada sejak tahun 1866.

Apa yang sebenarnya terjadi di tempat mengerikan itu, mampukah ketujuh bidadari menghadapi mereka yang tiba-tiba hadir dari balik sejarah seratus tahun yang lalu hanya dalam waktu 7 jam?

Setelah jelas baca dan kalian makin ada gambaran dengan filmnya. Mari kita mulai mengulasnya. Btw, ini mah pendapat aku ya. Hati-hati selanjutnya bakal ada sedikit spoiler. So, buat kalian yang gak suka di-spoiler-in mending gak usah lanjut baca.

Film bermula dari seorang cowok bermuka bule bernama Mark yang bermimpi buruk. Udah beberapa hari belakangan dia selalu mimpi yang sama, yaitu bermimpi tentang seorang perempuan berwajah China yang meminta untuk dibangkitkan kembali. Mark pun menceritakan mimpinya itu pada seorang Pendeta.

Cerita bermula pada saat grup band yang beranggotakan tujuh perempuan semua bernama Tujuh Bidadari yang ceritanya sedang naik daunnya. Mereka hendak berlibur ke luar negeri sekalian buat video klip yaitu ke Melbourne, Australia. Mereka sedang duduk menyaksikan performa seorang penyanyi lokal, yaitu Mark. Hingga akhirnya mereka berkenalan dan dengan mudahnya Mark mengajak mereka untuk berkunjung ke sebuah bangunan angker tua bekas Rumah Sakit Jiwa di Ararat.

Dan semua ketegangan dan teror horor pun dimulai saat mereka sudah memasuki bangunan tersebut.

Sebenarnya sayang banget sih, untuk bagian cerita dari naskah film yang ada menurut aku udah jelas banget jalan ceritanya. Tapi untuk setiap adegan ketakutan setiap pemerannya masih kurang banget. Satu-satunya akting yang bagus menurut kami hanya aktingnya Lia Waode dan cowok bule pemeran Mark. Karena kekurangan akting dan karakter setiap pemeran jadi membuat filmnya gak sama sekali enjoy buat ditonton. Hanya satu yang buat kami bertahan untuk tetap nonton sampai habis film Tujuh Bidadari ini karena sayang tiket di weekend itu lumayan mahal bok, dan terselamatkan sama soundtrack filmnya yang easy listening semua. Rata-rata sih, kami malah lebih terhanyut dengan lagu yang menjadi soundtrack filmnya.

Selesai menonton pun, sepanjang itu kami membicarakan andai saja pemeran tokoh yang digaet adalah artis-artis yang berbakat, film ini akan jadi sangat bagus. Namun, karena akting para artis yang masih kurang mumpuni. Kami jadi sangat mengutuk filmnya usai menonton.

Bagian seramnya? Kurang cuy! Buat film bergenre horor ini masih sama kayak film-film horor kebanyakan Indonesia sebelum-sebelumnya, yaitu mengandalkan sound mengagetkan doang. Tapi kaget pun, kami enggak.

Mungkin kalo kalian masih penasaran masih bisa nonton di bioskop kalo filmnya masih tayang. Cuma mungkin itu selera, menurutku film ini hanya menang di trailernya. Wah, saya ketipu dengan trailernya yang terlihat seram dan kayaknya keren gitu ada di luar negeri. Ternyata filmnya....

Mungkin emang masih banyak film horor Indonesia yang bagus, tapi menurut ku Tujuh Bidadari ini gak bisa dibilang bagus. Maaf untuk para staf atau kalian yang menikmati filmnya. Tapi setidaknya aku menuliskan kritik dengan solusi. Andai saja pemain yang dipilih adalah orang-orang yang bisa akting dalam film horor, film ini akan sangat bagus lah. Karena maksud dan kisah akhirnya sudah lumayan jelas, kami bisa mencerna dan mengetahui maksud filmnya. Cuma ya.. itu tadi.

Yaudahlah, yang pasti tetap berjaya perfilman Indonesia. Aku bakal tetep nunggu untuk menonton film horor sebagus macam Pengabdi Setan. Menurut kalian gimana nih film Tujuh Bidadari ini? Sudah kah kalian menontonnya? Atau kalian punya pendapat lain tentang film ini? Bisa banget buat tinggalkan komentar di bawah. Tapi jangan spam ya😊

Terima kasih sudah membaca sampai akhir.

Comments