Dear My Self


Entah harus kumulai darimana tulisan ini. Mungkin tulisan ini akan terkesan cringe, menjijikan, atau apapun itu kamu biasa menyebutnya. Tapi, tak apa. Karena terkadang aku merasa kita sesekali harus melakukan hal yang biasa disebut orang lain sebagai narsisme. Walau bukan itu sih tujuanku menulis ini. Sekali lagi, mari abaikan apa yang akan dipikirkan orang lain tentang dirimu sendiri. Intinya tulisan ini aku persembahkan untuk diriku sendiri. 

Hai, Nur. Terima kasih sudah repot-repot selalu bangun pagi setiap harinya. Terima kasih sudah terus menghirup udara pagi, membersihkan belek dengan basuhan air wudhu setiap paginya. Melawan kantuk yang menyergap, melalukan aktivitas membantu keluarga yang kamu tumpangi. Mencuci pakaian, mencuci piring, terkadang tidak meninggalkan salat malam–walau masih belum bisa istiqamah.

Terima kasih masih terus bersabar menghadapi orang yang terlihat sangat benci padamu. Terima kasih untuk tidak menggubris ucapan tajam yang ia lontarkan padamu. Memang terkadang menyakitkan. Tapi, tak apa. Sedih ataupun ikut marah menanggapi itu kadang kali bukanlah suatu perbuatan dosa. Lazim dilakukan bahkan normal. karena setiap orang berhak marah, menangis, sedih, senang, tersenyum, dan bahagia dalam kurun waktu hidupnya.

Terima kasih untuk selalu menjaga perasaan seseorang dengan selalu berhati-hati dalam berucap. Berjalan kaki dan naik angkutan umum setiap harinya pulang pergi dari rumah ke kampus–begitu seterusnya. Mendengarkan lagu-lagu atau podcast  yang dapat memotivasi diri. Membaca buku di sela-sela kegiatanmu. Memperhatikan ucapan dengan baik dan benar atas rasa tanggung jawab, karena kamu berkuliah di jurusan Bahasa Indonesia.

Terima kasih untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dengan mandi dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Menyisihkan uang saku yang kamu terima dengan mengorbankan untuk tidak jajan untuk mempergunakan uang tersebut sebaik mungkin. Selalu menjadi diri sendiri. Kamu tidak malu memberitahukan orang lain bahwa kamu seorang pencinta Korea-koreaan–tahu sendiri kan orang yang suka Korea selalu dipandang sebelah mata.

Terima kasih untuk selalu mencoba mengerti atas setiap perlakuan dan tindakan yang dilakukan orang lain terhadapmu atau tidak sekalipun. Tidak ikut campur dalam urusan orang lain. Tersenyum dan tertawa pada hal-hal kecil konyol dan remeh-temeh.

Terima kasih sudah hidup sampai detik ini dengan mengingat hal-hal positif apa saja yang sudah kamu lakukan dalam hidup dan menuangkannya dalam sebuah tulisan ini. Terima kasih untuk semua hal sekecil apapun itu yang berupa kebaikan dan berusaha menghargai diri sendiri dengan menuliskannya di sini. Jika sewaktu-waktu kamu mulai putus asa, down, sedih berkepanjangan ingatlah tulisan ini. Bacalah kembali tulisan ini. Setidaknya kamu tahu, bahwa selama ini kamu sudah cukup hebat dan pantas dihargai. Kamu pantas berbahagia dan pertahankanlah selalu perbuatan positif yang telah kamu lakukan selama hidup ini. Jika memang belum bisa berbuat baik pada orang lain, setidaknya kamu sudah berbuat baik pada dirimu sendiri. 

Terakhir, terima kasih untuk segalanya, Nur. Dan kuucapkan pada diriku sendiri, Selamat Ulang Tahun yang Ke-21, Nur.



Pict source from Pinterest edit by Me. 

Comments