Review Film Bebas Film Reuni Bernostalgia yang Sarat Makna Kehidupan dan Kental Unsur Komedi

Annyeong, kali ini aku abis nonton Film Bebas dengan temenku. Tapi, seperti biasa kalo aku ngulas film pasti ada cerita-cerita dikit. Nah, jadi kemaren itu aku nonton film Bebas yang diadaptasi dari Film Korea Sunny karena emang lagi galau banget akhir-akhir ini. Udah tau sih, ada film Bebas udah dari jauh-jauh hari. Saat lihat trailernya keluar pun, aku biasa aja gitu. Belum tertarik nonton. Sampai aku lihat postingan Kang So-Ra (Pemeran ketua geng di film Sunny Korea) di instagramnya, kalau dia ada di Indonesia dan menonton film Bebas pada acara Festival Film Indonesia bersama para cast film Bebas. Aku juga sekalianlah tuh baca review Instastory orang-orang yang menonton film Bebas. Kok ya, bagus-bagus reviewnya. Oke, fix ini mah aku pengen banget nonton.

Jadilah kemarin aku nonton. Tapi, yang mau aku keluhkan dan sayangkan adalah, kayaknya aku salah milih temen buat diajak nonton deh. Aku sarankan sama kamu yang mau nonton di bioskop, kayaknya emang lebih seru tuh nonton bareng temen yang suka nonton juga gitu. Maksudnya, nonton sama orang yang menikmati cerita film dan suka ngomongin film setelah nonton. Soalnya, aku ngerasa gak nyaman banget, kayak temenku ini gak antusias banget untuk ngebahas film Bebas yang abis kita tonton gitu. Jadi, aku yang abis nonton padahal ngerasain euphoria seneng dan menggebu-gebu pengen bahas filmnya setelah ke luar bioskop, kok ya dia kayak yang biasa aja gitu. Kayak gak tertarik untuk ngobrolin film itu. Kesan dia setelah nonton film bebas, cuma lumayan aja katanya. LUMAYAN AJA KATANYA! Helo?? Aku gak salah denger? Ya, emang sih selera orang beda-beda. Cuma, ah gimana ya jelasinnya. Bukan aku pengen semua orang untuk suka film ini, cuma ah pokoknya jadi kurang seru nonton sama orang yang gak mau diajak ngebahas film.

Okelah udahan ceritanya, karena kemaren aku gak terpuaskan gak bisa bahas film ini sama temenku, jadi aku bakal mengulas selengkapnya pada tulisan blogku aja. So, here we go.


Film Bebas merupakan film Indonesia yang diadaptasi dari film Korea Sunny setelah sebelumnya negara seperti Jepang dan Vietnam pun sudah lebih dulu me-remake film Sunny. Oiya, di sini aku mau ngasih tau. Kalau sebelum aku nonton film Bebas, aku belum nonton film Sunny versi original Koreanya. Tapi, saat aku menulis ulasan ini, tadi pagi aku sempatkan untuk menonton film Sunny versi Koreanya. Agar saat aku mengulas di sini terasa lebih afdol dan bisa di-compare kelebihan dan kekurangan film Bebas dari versi aslinya. 

Judul: Bebas
Sutradara: Riri Riza
Produser: Mira Lesmana
Perusahaan Produksi: Miles Films
Distributor: CJ Entertainment
Tanggal rilis: 3 Oktober 2019
Negara: Indonesia 

Pemeran Geng Bebas versi remaja:
Pemeran Geng Bebas versi dewasa:
dan masih banyak lagi pemeran pendukung yang ikut berperan penting dalam film ini. Artisnya juga gak kaleng-kaleng. Mulai dari yang senior sampai wajah-wajah muda populer. 

Jadi, film ini berlatar tahun 2019 sebagai masa kini dan flashback tahun 1995 sebagai masa muda para tokoh utama geng Bebas. 

Menurutku film Bebas ini bagus banget. Bagus gimana? Oiya, sebelumnya lagi nih. Aku mau beri applause dulu untuk para aktor dan aktris yang bermain dalam film ini dan juga pihak produksi film tentunya. Sayang aja, kayaknya yang menonton film ini belum banyak ya? Karena jujur aja, pas aku nonton di bioskop pun kursi penonton masih banyak yang kosong juga. Gak sampe penuh banget. Tapi, tetep banyak sih. Eh, gimana sih maksudnya? Yah, pokoknya gitulah. Wkwk. Balik lagi ke mengulas filmnya. 

Film ini berawal dengan Vina (Marsha Timothy) yang bangun dari tidur dan menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya. Ada suami (Darius Sinathrya) dan anak perempuannya bernama Mia (Syifa Hadju). Ceritanya masih sama seperti film Sunny versi Koreanya. Tapi, lalu yang membedakan mungkin versi Indonesia ini terasa lebih dekat dengan kita, karena kulturnya juga lebih disesuaikan. Apalagi, menurutku film Bebas ini lebih banyak mengandung unsur komedinya. Walau, pelajaran tersiratnya tetep mengena untukku pribadi. 

Hal yang paling berkesan untukku adalah masa remaja geng Bebas sih. Dimana latar tahun 1995 dengan kostum hingga properti dan nuansa yang terlihat pada zaman itu. Apalagi, karakter Kris muda (Sheryl Sheinafia) sang ketua Geng Bebas bener-bener kuat banget. Bagaimana terasa sekali nostalgia (walau aku gak belum ada pada zaman itu) Tapi, kayak bahasa gaul "G", akadugu jugudaga megeragasagakadagan. Hihi. 

Tapi, kan ceritanya seperti yang aku bilang sebelumnya. Saat aku nonton film Bebas di bioskop, aku kan belum nonton versi koreanya. Aku ingin mengemukakan kalo saat nonton pun aku tau betul dan ikut merasakan vibe film koreanya. Kayak, adegan Vina dewasa yang pulang sehabis memberikan gambar buatannya pada Jaka, ia pergi ke tempat dimana dulu ia pernah membuntuti Jaka. Di situ ada adegan dimana diperlihatkan juga pada saat yang sama ada Vina masa remaja yang menangis di bangku depan bar. Lalu, adegan Vina dewasa memeluk Vina muda. Itu, aku ngerasa banget vibe film Koreanya banget. Karena aku tahu betul, film Indonesia belum pernah ada yang begitu. 

Atau kayak misalnya, adegan Suci dan Vina di dalam mobil, sementara Vina merasa Suci gak adil kalau membencinya hanya karena Vina berasal dari kampung yang sama dengan Ibu Tiri Suci. Ada sebuah percakapan yang sehabis mereka tek-tok mengatakan Suci cantik dan Vina seorang yang pintar, sehabis itu mengucapkan itu mereka tersadar dan malah tersenyum. Gak ada tuh nuansa marah antara mereka berdua lagi. Hal itu, yang gak pernah aku dapati dari menonton film Indonesia sebelumnya juga. Iya gak sih? Kamu merasakannya juga gak? 

Walau akhirnya setelah aku nonton film Sunny nya sih. Aku tahu ternyata adegan originalnya mereka berdua malah pergi minum-minum di kedai pinggir jalan gitu dan berakhir nangis-nangisan wkwk. 

Terus, pelajaran kutipan perkataan yang mengena banget sampai saat ini ketika aku menonton film Bebas adalah 
Kamu adalah pemeran utama dalam hidupmu sendiri.
Dan satu lagi,
Kamu buat aku menyadari, kalau aku gak cuma hidup sebagai istri dari suamiku dan ibu dari anakku. Tapi, kamu berhasil menyadari aku, kalau aku juga harus hidup sebagai diriku sendiri.
Ya, ucapannya gak persis banget kayak gitu. Cuma intinya omongannya begitu. Aku kan juga bukan orang yang bisa hafal setiap perkataan yang dituturkan orang lain hehe.


Nah, hal segi perbedaan yang menonjol dari film Bebas dengan Sunny adalah dalam film Bebas geng ini ada salah satu cowoknya. Karena latar sekolahnya versi Indonesia juga ceritanya mereka sekolah di sekolah umum. Bukan sekolah khusus cewek kayak di film Sunny. Tapi, walau begitu karakter Jojo sebagai satu-satunya cowok dalam geng Bebas gak membuat ceritanya jadi aneh atau jelek. Malah bagus banget menurutku.

Untuk bagian humornya, film Bebas menurutku lebih jawara dari film Sunny. Cuma, untuk klimaks sedih-sedihannya masih lebih jawara Sunny originalnya. Bagian dimana geng Sunny dikeluarkan dari sekolah, semua anggota berkumpul di depan rumah Suji setelah insiden wajah Suji yang rusak digores dengan pecahan beling botol oleh salah satu murid. Saat Kang Sora mengatakan mereka akan bertemu dan berkumpul bersama lagi itu aku nangis bombai sih.

Karena adegan dimana geng Bebas dikeluarkan dari sekolah menurutku kurang. Karena dibandingkan geng Sunny, lebih nakal mereka sih. Sampai Suji yang duluan mau melukai wajah salah satu siswa yang mengganggu Nami. Ternyata dia suka merokok juga. Tapi, walau begitu kekurangan dalam film Bebas dapat tertutupi dengan ceritanya yang bagus dan akting pemeran dan lainnya.

Film Bebas juga mengangkat isu pelecehan seksual, permasalahan pilihan hidup seseorang, tentang persahabatan udah pasti, kehidupan mendatang yang gak selalu sesuai harapan kita, banyak sarat makna pelajaran yang dapat kita petik setelah menontonnya. Pokoknya film Bebas ini so recommend to watch! Ayo bagi kamu yang belum nonton, buruan deh ajak sahabat-sahabat kamu, pacar kek, gebetan, ibu, bapak, kakak pokoknya semuanya buat nonton. Dijamin gak nyesel deh. Karena filmnya bisa relatable untuk muda ataupun tua. *Lah, lah kok aku jadi promo wkwk. 

Comments