Terima Kasih Corona


Sudah seminggu plus satu hari tepatnya saya libur. Sebuah hari libur yang tidak terduga, namun sebenarnya sangat saya nantikan dan harapkan. Walau pada akhirnya, ada beberapa hal yang saya sayangkan.

Semua bahkan seluruh dunia dan Indonesia pastinya tahu betul faktor penyebab peliburan massal ini terjadi. Corona atau covid-19 orang-orang menyebut atau memang sudah dinamakan demikian. Jujur aja, saya gak banyak cari tahu tentang virus yang tengah mewabah seluruh negeri di dunia. Bukan karena saya terlalu ignorant--sebenarnya iya--tapi saya tidak mau dibuat panik dengan hal yang banyak dibicarakan orang. Malah sebenarnya ini masalah yang serius.

Pasalnya memang virus corona ini belum ada obatnya bukan? Saya malah senang bisa nonton drama korea kembali sepuasnya. Sayangnya, karena pekerjaan saya juga diliburkan, saya jadi bingung dengan pemasukan saya nantinya. Masalahnya kantong udah seret banget ini. Sedangkan gaji gak mungkin dapet kalo libur lama begini.

Belum lagi, kabar burung yang beredar bahwa kuliah saya akan diperpanjang masa liburnya menjadi sampai 29 mei. Bayangkan, bok! 29 MEI! Berapa lama itu saya libur terhitung saat ini masih Maret. Sedangkan dua dospem skripsi saya menyatakan bimbingan skripsi ditunda sementara. Padahal mulai bimbingan aja belum.

Ditambah yang memberatkan sebenarnya malah hape, sebagai satu-satunya alat elektronik yang saya punya jadi tukang ngadat gini. Udah habis saya perbaiki karena kerendem di bak kamar mandi malah jadi sering mati-matian. Padahal udah saya ganti baterainya loh. Ampun dah!

  • Ih, kok saya nulis ini semuanya jadi berisi keluhan sih? HAHAHA dasar manusia tukang mengeluh! Sekalinya mulai nulis lagi, malah unek-unek jelek semua yang keluar. Ya, mohon maaf lah kalo kamu membacanya jadi mumet. Tulisan saya memang tidak pernah ada yang jelas dan penting. 

Comments